Dalam artikel kali ini akan di bahas bagaimana cara untuk budidaya
tanaman padi yang merupakan makanan pokok dari bangsa Indonesia ini.
dalam tulisan ini akan di jelaskan bagaimana cara agar tanaman padi yang
di tanam akan menghasilkan produksi yang maksimal. Dalam usaha
mempertahankan kelangsungan hidupnya, manusia berusaha, memenuhi
kebutuhan primer yaitu makanan. Dalam sejarah hidup manusia dari tahun
ketahun mengalami perubahan yang diikuti pula oleh perubahan kebutuhan
bahan makanan pokok. Hal ini dibuktikan dibeberapa daerah yang semula
makanan pokoknya ketela, sagu, jagung akhimya beralih makan nasi.
Nasi merupakan
salah satu bahan makanan pokok yang mudah diolah, mudah disajikan, enak
dan nilai energi yang terkandung didalamnya cukup tinggi sehingga
berpengaruh besar terhadap kesehatan.
SEJARAH TANAMAN PADI
Padi termasuk
genus Oryza L yang meliputi lebih kurang 25 spesies, tersebar didaerah
tropik dan daerah sub tropik seperti Asia, Afrika, Amerika dan
Australia. Menurut Chevalier dan Neguier padi berasal dari dua benua
Oryza fatua Koenig dan Oryza sativa L berasal dari benua Asia, sedangkan
jenis padi lainya yaitu Oryza stapfii Roschev dan Oryza glaberima
Steund berasal dari Afrika barat. Padi yang ada sekarang ini merupakan
persilangan antara Oryza officinalis dan Oryza sativa f spontania. Di
Indonesia pada mulanya tanaman padi diusahakan didaerah tanah kering
dengan sistim ladang, akhirnya orang berusaha memantapkan basil
usahanya dengan cara mengairi daerah yang curah hujannya kurang. Tanaman
padi yang dapat tumbuh dengan baik didaerah tropis ialah Indica,
sedangkan Japonica banyak diusakan didaerah sub tropika.
ARTI PENTING DAN MANFAAT PADI BAGI KEHIDUPAN MANUSIA
Padi merupakan
bahan makanan yang menghasilkan beras. Bahan makanan ini merupakan
makanan pokok bagi sebagian besar penduduk Indonesia. Meskipun padi
dapat digantikan oleh makanan lainnya, namun padi memiliki nilai
tersendiri bagi orang yang biasa makan nasi dan tidak dapat dengan mudah
digantikan oleh bahan makanan yang lain. Padi adalah salah satu bahan
makanan yang mengandung gizi dan penguat yang cukup bagi tubuh manusia,
sebab didalamnya terkandung bahan yang mudah diubah menjadi energi. Oleh
karena itu padi disebut juga makanan energi.
Menurut Collin
Clark Papanek, nilai gizi yang diperlukan oleh setiap orang dewasa
adalah 1821 calori yang apabila disetarakan dengan beras maka setiap
hari diperlukan beras sebanyak 0,88 kg. Beras mengandung berbagai zat
makanan antara lain: karbohidrat, protein, lemak, serat kasar, abu dan
vitamin.
Disamping itu beras mengandung beberapa unsur mineral antara lain: kalsium, magnesium, sodium, fosphor dan lain sebagainya.
SYARAT TUMBUH
Tanaman padi
dapat hidup baik didaerah yang berhawa panas dan banyak mengandung uap
air. Curah hujan yang baik rata-rata 200 mm per bulan atau lebih, dengan
distribusi selama 4 bulan, curah hujan yang dikehendaki per tahun
sekitar 1500 -2000 mm. Suhu yang baik untuk pertumbuhan tanaman padi 23
°C.
Tinggi tempat
yang cocok untuk tanaman padi berkisar antara 0 -1500 m dpl. Tanah yang
baik untuk pertumbuhan tanaman padi adalah tanah sawah yang kandungan
fraksi pasir, debu dan lempung dalam perbandingan tertentu dengan
diperlukan air dalam jurnlah yang cukup. Padi dapat tumbuh dengan baik
pada tanah yang ketebalan lapisan atasnya antara 18 -22 cm dengan pH
antara 4 -7.
BERCOCOK TANAM PADI
Padi
dibudidayakan dengan tujuan mendapatkan hasil yang setinggi-tinginya
dengan kualitas sebaik mungkin, untuk mendapatkan hasil yang sesuai
dengan harapan maka, tanaman yang akan ditanam harus sehat dan subur.
Tanaman yang sehat ialah tanaman yang tidak terserang oleh hama dan
penyakit, tidak mengalami defisiensi hara, baik unsur hara yang
diperlukan dalam jumlah besar maupun dalam jumlah kecil. Sedangkan
tanaman subur ialah tanaman yang pertumbuhan clan perkembangannya tidak
terhambat, entah oleh kondisi biji atau kondisi lingkungan.
PADI SAWAH
Teknik bercocok
tanam yang baik sangat diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai
dengan harapan. Hal ini harus dimulai dari awal, yaitu sejak dilakukan
persemaian sampai tanaman itu bisa dipanen. Dalam proses pertumbuhan
tanaman hingga berbuah ini harus dipelihara yang baik, terutama harus
diusahakan agar tanaman terhindar dari serangan hama dan penyakit yang
sering kali menurunkan produksi.
1. PERSEMAIAN
Membuat
persemaian merupakan langkah awal bertanam padi. Pembuatan persemaian
memerlukan suatu persiapan yang sebaik-baiknya, sebab benih di
persemaian ini akan menentukan pertumbuhan padi di sawah, oleh karena
itu persemian harus benar-benar mendapat perhatian, agar harapan untuk
mendapatkan bibit padi yang sehat dan subur dapat tercapai.
a. Penggunaan benih
- Benih unggul
- Bersertifikat
- Kebutuhan benih 25 -30 kg / ha
b. Persiapan lahan untuk persemaian
- Tanah harus subur
- Cahaya matahari
- Pengairan
- Pengawasan
c. Pengolahan tanah calon persemaian
- Persemaian kering
- Persemaian basah
- Persemaian sistem dapog
Persemaian Kering
Persemaian
kering biasanya dilakukan pada tanah-tanah remah, banyak terdapat
didaerah sawah tadah hujan. Persemaian tanah kering harus
dilakukan dengan baik yaitu :
- Tanah dibersihkan dari rumput clan sisa -sisa jerami yang masih tertinggal, agar tidak mengganggu pertumbuhan bibit.
- Tanah dibajak atau dicangkul lebih dalam dari pada apa yang dilakukan pada persemaian basah, agar akar bibit bisa dapat memasuki tanah lebih dalam, sehingga dapat menyerap hara lebih banyak.
- Selanjutnya tanah digaru Areal persemaian yang tanahnya sempit dapat dikerjakan dengan cangkul, yang pada dasarnya pengolahan tanah ini bertujuan untuk memperbaiki struktur tanah, agar tanah menjadi gembur.
Ukuran bedengan persemaian :
- Panjang bedengan : 500 -600 cm atau menurut kebutuhan, akan tetapi
perlu diupayakan agar bedengan tersebut tidak terlalu panjag
- Lebar bedengan 100 -150 cm
- Tinggi bedengan 20 -30 cm
Diantara kedua bedengan yang berdekatan selokan, dengan ukuran lebar
30-40 cm. Pembuatan selokan ini dimaksud untuk mempermudah :
- Penaburan benih dan pencabutan bibit
- Pemeliharaan bibit dipersemaian meliputi :
¬ Penyiangan
¬ Pengairan
¬ Pemupukan
¬ Pemberantasan hama dan penyakit
Persemaian
diupayakan lebih dari 1/25 luas sawah yang akan ditanami, penggunaan
benih pada persemaian kering lebih banyak dari persemaian basah.
Persemaian Basah
Perbedaan
antara persemaian kering dan basah terletak pada penggunaan air.
Persemaian basah, sejak awal pengolahan tanah telah membutuhkan
genangan air. Fungsi genangan air :
- Air akan melunakan tanah
- Air dapat mematikan tanaman pengganggu ( rumput )
- Air dapat dipergunakan untuk memberantas serangga pernsak bibit
Tanah yang
telah cukup memperoleh genangan air akan menjadi lunak, tanah yang sudah
lunak ini diolah dengan bajak dan garu masing-masing 2 kali. Namun
sebelum pengolahan tanah harus dilakukan perbaikan pematang terlebih
dahulu, kemudian petak sawah dibagi menurut keperluan. Luas persemaian
yang digunakan 1/20 dari areal pertanaman yang akan ditanami.
Sistem Dapog
Di Filipina
telah dikenal cara penyemaian dengan sistem dapog, sistem tersebut di
Kabupaten Bantul telah dipraktekan di Desa Pendowoharjo, Sewon.
Cara penyemaian dengan sistem dapog :
- Persiapan persemaian seperti pada persemaian basah
- Petak yang akan ditebari benih ditutup dengan daun pisang
- Kemudian benih ditebarkan diatas daun pisang, sehingga pertumbuhan benih dapat menyerap makanan dari putik lembaga
- Setiap hari daun pisang ditekan sedikit demi sedikit kebawah
- Air dimasukan sedikit demi sedikit hingga cukup sampai hari ke 4
- Pada umur 10 hari daun pisang digulung dan dipindahkan kepersemaian yang baru atau tempat penanaman disawah
d. Penaburan benih
Perlakuan sebagai upaya persiapan Benih terlebih dahulu direndam dalam air dengan maksud :
- Seleksi terhadap benih yang kurang baik, terapung, melayang harus dibuang
- Agar terjadi proses tisiologis
Proses
tisiologis berarti terjadinya perubahan didalam benih yang akhimya benih
cepat berkecambah. Terserap atau masuknya air kedalam benih akan
mempercepat proses tisiologis
Lama perendaman benih
Benih direndam dalam air selama 24 jam, kemudian diperam ( sebelumnya ditiriskan atau dietus )
Lamanya pemeraman
Benih diperam selama 48 jam, agar didalam pemeraman tersebut benih berkecambah.
Pelaksanaan menebar benih
Hal- hal yang hams diperhatikan dalam menebar benih adalah :
- Benih telah berkecambah dengan panjang kurang lebih 1 mm
- Benih tersebar rata
- Kerapatan benih harus sama
e. Pemeliharaan persemaian
1) Pengairan
Pada pesemaian secara kering
Pengairan pada
pesemaian kering dilakukan dengan cara mengalirkan air keselokan yang
berada diantara bedengan, agar terjadi perembesan sehingga pertumbuhan
tanaman dapat berlangsung, meskipun dalam hal ini sering kali ditumbuhi
oleh tumbuhan pengganggu atau rumput. Air berperan menghambat atau
bahkan menghentikan pertumbuhan tanaman pengganggu / rumput. Perlu
diketahui bahwa banyaknya air dan kedalamanya merupakan faktor yang
memperngaruhi perkembangan semai, terutama pada pesemaian yang dilakukan
secara basah.
Pada pesemaian basah
Pengairan pada pesemaian basah dilakukan dengan cara sebagai berikut :
- Bedengan digenangi air selama 24 jam
- Setelah genagan itu berlangsung selama 24 jam, kemudian air
dikurang hingga
keadakan macak-macak (nyemek-nyemek), kemudian benih mulai bisa disebar
Pengurangan air pada pesemaian hingga keadaan air menjadi macakmacak
ini, dimaksudkan agar benih yang disebar dapat merata dan mudah melekat
ditanah sehingga akar mudah masuk kedalam tanah.
- Benih tidak busuk akibat genagan air
- Memudahkan benih bernafas / mengambil oksigen langsung dari udara, sehingga proses perkecambahan lebih cepat
- Benih mendapat sinar matahari secara langsung
Agar benih
dalam bedengan tidak hanyut, maka air harus diatur sesuai dengan
keadaan, misalnya : bila akan terjadi hujan maka bedengan perlu
digenangi air, agar benih tidak hanyut. Penggenangan air dilakukan lagi
pada saat menjelang pemindahan bibit dari pesemaian kelahan pertanaman,
untuk memudahkan pencabutan.
2) Pemupukan dipersemaian
Biasanya unsur
hara yang diperlukan tanaman dalam jumlah besar ialah unsur hara makro.
Sedangkan pupuk buatan / anorganik seperti Urea, TSP dll diberikan
menjelang penyebaran benih dipesemaian, bila perlu diberi zat pengatur
tumbuh. Pemberian zat pengatur tumbuh pada benih dilakukan menjelang
benih disebar.
2. PERSIAPAN DAN PENGOLAHAN TANAH SAWAH
Pengolahan
tanah bertujuan mengubah keadaan tanah pertanian dengan alat tertentu
hingga memperoleh susunan tanah ( struktur tanah ) yang dikehendaki oleh
tanaman. Pengolahan tanah sawah terdiri dari beberapa tahap :
a. Pembersihan
b. Pencangkulan
c. Pembajakan
d. Penggaruan
a. Pembersihan - Selokan-selokan perlu dibersihkan
- Jerami yang ada perlu dibabat untuk pembuatan kompos
b. Pencangkulan
Perbaikan pematang dan petak sawah yang sukar dibajak
c. Membajak
- Memecah tanah menjadi bongkahan-bongkahan tanah
- Membalikkan tanah beserta tumbuhan rumput ( jerami ) sehingga akhirnya membusuk.
- Proses pembusukan dengan bantuan mikro organisme yang ada dalam tanah
d. Menggaru
- Meratakan dan menghancurkan gumpalan-gumpalan tanah
- Pada saat menggaru sebaiknya sawah dalam keaadan basah
- Selama digaru saluran pemasukan dan pengeluaran air ditutup agar lumpur tidak hanyut terbawa air keluar
- Penggaruan
yang dilakukan berulang kali akan memberikan keuntungan ¾ Permukaan
tanah menjadi rata ¾ Air yang merembes kebawah menjadi berkurang
-Sisa tanaman atau rumput akan terbenam ¾ Penanaman menjadi mudah ¾ Meratakan pembagian pupuk dan pupuk terbenam
3. PENANAMAN
Dalam penanaman bibit padi, harus diperhatikan sebelumnya adalah :
a. Persiapan lahan
b. Umur bibit
c. Tahap penanaman
a. Persiapan lahan
Tanah yang sudah diolah dengan cara yang baik, akhirnya siap untuk ditanami bibit padi.
b. Umur bibit
Bila umur bibit sudah cukup sesuai dengan jenis padi, bib it tersebut segera dapat dipindahkan dengan cara mencabut bibit
c. Tahap penanaman
Tahap penanaman dapat dibagi menjadi 2 bagian yaitu
1. Memindahkan bibit
2. Menanam
1) Memindahkan
bibit Bibit dipesemaian yang telah berumum 17-25 hari ( tergantung
jenis padinya, genjah / dalam ) dapat segera dipindahkan kelahan yang
telah disiapkan.
Syarat -syarat bibit yang siap dipindahkan ke sawah :
- Bibit telah berumur 17 -25 hari
- Bibit berdaun 5 -7 helai
- Batang bagian bawah besar, dan kuat
- Pertumbuhan bibit seragam ( pada jenis padi yang sama)
- Bibit tidak
terserang hama dan penyakit Bibit yang berumur lebih dari 25 hari
kurang baik, bahkan mungkin telah ada yang mempunyai anakan.
2) Menanam
Dalam menanam bibit padi, hal- hal yang harus diperhatikan adalah :
a. Sistim larikan ( cara tanam )
b. Jarak tanam
c. Hubungan tanaman
d. Jumlah tanaman tiap lobang
e. Kedalam menanam bibit
f. Cara menanam
a) Sistim larikan ( cara tanam )
- Akan kelihatan rapi
- Memudahkan pemeliharaan terutama dalam penyiangan
- Pemupukan, pengendalian hama dan penyakit akan lebih baik dan cepat
- Dan perlakuan-perlakuan lainnya
- Kebutuhan bibit / pemakaian benih bisa diketahui dengan mudah
b) Jarak tanam
Faktor yang ikut menentukan jarak tanam pada tanaman padi, tergantung pada :
- .Jenis tanaman
- Kesuburan tanah
- Ketinggian tempat / musim
- Jenis tanaman
Jenis padi
tertentu dapat menghasilkan banyak anakan. Jumlah anakan yang banyak
memerlukan jarak tanam yang lebih besar, sebaliknya jenis padi yang
memiliki jumlah anakan sedikit memerlukan jarak tanam yang lebih sempit.
- Kesuburan tanah
Penyerapan hara
oleh akar tanaman padi akan mempengaruhi penentuan jarak tanam, sebab
perkembangan akar atau tanaman itu sendiri pada tanah yang subur lebih
baik daTi pada perkembangan akar / tanaman pada tanah yang kurang
subur. Oleh karena itu jarak tanam yang dibutuhkan pada tanah yang
suburpun akan lebih lebar daTi pada jarak tanam padah tanah yang jurang
subur.
- Ketinggian tempat.
Daerah yang
mempunyai ketinggian tertentu seperti daerah pegunungan akan memerlikan
jarakn tanam yang lebih rapat dari pada jarak tanam didataran rendah,
hal ini berhubungan erat dengan penyediaan air. Tanaman padi varietas
unggul memerlukan jarak tanam 20 x 20 cm pada musim kemarau, dan 25 x 25
cm pada musim hujan.
c) Hubungan tanaman
Hubungan tanaman berkaitan dengan jarak tanam.
Hubungan tanaman yang sering diterapkan ialah :
- Hubungan tanaman bujur sangkar ( segi empat )
- Hubungan tanaman empat persegi panjang.
- Hubungan tanaman 2 baris.
d) Jumlah tanaman ( bibit ) tiap lobang.
Bibit tanaman yang baik sangat menentukan penggunaannya pada setiap lubang. Pemakian bibit tiap lubang antara 2 -3 batang
e) Kedalaman penanaman bibit
Bibit yang ditanam terlalu dalam / dangkal menyebabkan pertumbuhan tanaman kurang baik, kedalam tanaman yang baik 3 -4 cm.
f) Cara menanam
Penanaman bibit
padi diawali dengan menggaris tanah / menggunakan tali pengukur untuk
menentukan jarak tanam. Setelah pengukuran jarak tanam selesai dilakukan
penanaman padi secara serentak.
4 PEMELIHARAAN
Meliputi :
a. Penyulaman dan penyiangan
b. Pengairan
c. Pemupukan
a. Penyulaman dan penyiangan.
Yang harus diperhatikan dalam penyulaman :
- Bibit yang digunakan harus jenis yang sama
- Bibit yang digunakan merupakan sisa bibit yang terdahulu
- Penyulaman tidak boleh melampoi 10 hari setelah tanam.
- Selain tanaman pokok ( tanaman pengganggu ) supaya dihilangkan.
b. Pengairan
Pengairan disawah dapat dibedakan :
- Pengairan secara terns menerus
- Pengairan secara piriodik
c. Pemupukan
Tujuannya
adalah untuk mencukupi kebutuhan makanan yang berperan sangat penting
bagi tanaman baik dalam proses pertumbuhan / produksi, pupuk yang sering
digunakan oleh petani berupa :
- Pupuk alam ( organik )
- Pupuk buatan ( an organik )
Dosis pupuk yang digunakan :
- Pupuk Urea 250 -300 kg / ha
- Pupuk SP 36 75 -100 kg / ha
- Pupuk KCI 50 -100 kg / ha
- Atau disesuaikan dengan analisa tanah
Demikian informasi tentang budidaya tanaman padi semoga membantu informasi yang anda butuhkan untuk bertanam padi.
0 komentar:
Posting Komentar