Senin, 18 Februari 2013

Spesifikasi Traktor G 1000 Boxer

Tenggala Teknik | All About Nature - Spesifikasi Traktor G 1000 Boxer

Fitur unggulan:
  1. Makin Kuat dan Tangguh
    • - Desain gear box kompak dan kuat
    • - Hitch pin lebih besar
    • - Gigi kopling system dog clutch dengan 4 cakar besar
    • - Dilengkapi locator pada roda besi
  2. Makin awet
    • - Dilengkapi extension pulley cover yang mampu menambah keawetan v-belt / anti selip
    • - Main bearing housing menyatu pada gear box sehingga tidak mudah bocor
    • - Gelebeg memakai bush dari karet khusus, sehingga awet
    • - Shifting fork dilengkapi dengan seal TC, sehingga tidak mudah bocor
    • - Tension pulley, penekanan bisa diatur dari sisi luar maupun dari sisi dalam v-belt
  3. Makin nyaman dan stabil
    • - Getaran rendah sehingga nyaman dalam pengoperasian
    • - Kopling ringan dan ergonomic
    • - Ketinggian hitch I dapat diatur
    • - Stand dengan tali tarikan sehingga memudahkan operasional
    • - Makin stabil dikendalikan
    • - Ketinggian gelebeg dapat diatur
  4. Makin mudah perawatan
    • - Flash mounting system pada as roda (main shaft) didesain agar penggantian seal maupun bearing lebih cepat dan penggantian shaft dapat dilepas secara bersamaan baik dalam posisi berdiri maupun posisi tidur
    • - System input bearing housing didesain untuk lebih mudah dalam penggantian seal, bearing, input shaft dan sprocket
    • - Dilengkapi dengan oil check


Spesifikasi:
TRAKTOR TANGAN
Merk/Model QUICK / G 1000 BOXER
Kecepatan 1 Kecepatan Maju (2 ganti jalur pulley)
Sistem Transmisi Kombinasi (Gear-Chain) / 4 Tingkat
Gear Case Casting Dual Part System
Sistem Penggerak (Kopling Utama) V-Belt (2 buah) & Tension
Sistem Pembelok (Kopling Kemudi) Dog Clutch (4 buah, besar)
Isi Minyak Pelumas (liter) 5.5
Dimensi Traktor dengan Roda Besi / Roda Karet Panjang (mm) 2750 / 2750
Lebar (mm) 1130 / 860
Tinggi (mm) 1390 / 1255
Berat tanpa motor (kg) 191 / 155
Berat dengan diesel (kg) ditambah dengan berat diesel
Kapasitas Kerja (menggunakan RD 85 DI-2S dan bajak singkal tunggal) Lahan Sawah ± 11.40 Jam/Ha
Lahan Kering ± 11.01 Jam/Ha
*Spesifikasi dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan terlebih dahulu
MOTOR PENGGERAK
Merk KUBOTA
Tipe RD 85 DI-2S RD 85 DI-1S RD 110 DI-2T
Jenis Motor Diesel 1 Silinder Horisontal (4 langkah)
Tenaga Rata-Rata (HP/RPM) 7.5 / 2200 10 / 2400
Tenaga Maksimum (HP/RPM) 8.5 / 2200 11 / 2400
Alat Penyeimbang 2 Penyeimbang Aksial - 2 Penyeimbang Aksial
Bahan Bakar Solar Dengan Kualitas Baik
Sistem Starting Engkol
Sistem Pembakaran Pembakaran Langsung (Direct Injection)
Sistem Pendingin Air dengan Radiator
Isi Bahan Bakar (liter) 9.5 11
Isi Minyak Pelumas (liter) 2.4 2.8
Berat (Kg) 89 86 106
Sistem Pengaturan Lampu 12 - 32 / 32 (IC Regulator)

Semoga bermanfaat.

Cara Tanam Anggur yang Benar


Tenggala Teknik | All About Nature - Cara Tanam Anggur yang Benar
Cara membuat tapak :

1. Tanahnya sesuaikan bagi tanaman anggur.
2. Gemburkan tanah dan buat lubang sedalam 11/2 kaki, lebar 2 kaki . Masukkan tanah yang dicampurkan air dan sedikit pupuk kedalam lubang tapak.
3. Usahakan agar akar tidak terendam air.
4. Buat saluran air supaya tidak mengelinang disekitar pohon.
6. Jangan menanam ditanah yang mengandung garam (masin), tanah gersang atau tanah yang kurang penyerapan airnya.
7. Sinar matahari amat perlu bagi penanaman anggur, sekurang-kurang 80% ke 100% sinaran matahari diperlukan.

Pemangkasan

1. Permotongan hendaklah dibuat apabila pohon setinggi 5 kaki. Buang semua daun, ranting yang kurang sehat dan potong pucuknya.
2. Pastikan cabang merayap mengikuti arah yang dikehendaki .

Pemangkasan untuk Pembuahan

1. Tabur pupuk perangsang bunga 20 hari sebelum pemangkasan dibuat.
2. Buang semua daun dan potong cabang yang tidak dikehendaki.
3. Potong semua ranting yang kurang sehat dan potong ranting yang sehat sebanyak 4 atau 5 buah tumbuh dari cabang.
4. Potong pucuk kira - kira 4 atau 5 kaki dari cabang.
5. Bersihkan dan buang daun-daun yang gugur disekitar pohon.


Semoga bermanfaat.

Selasa, 12 Februari 2013

Cara Tanam Tomat

Tenggala Teknik | All About Nature - Pertama, pilih tomat yang akan ditanam. Hindari menggunakan tomat hibrida sebab buah dan bijinya sudah banyak mengandung bahan kimia.
Setelah itu, belah tomat menjadi dua bagian. Ambil bijinya dengan sendok dan letakkan ke dalam mangkuk bersih. Tidak perlu repot mengambil satu per satu biji tersebut. Anda harus membiarkan biji tomat di dalam mangkuk selama 2-3 hari. Hal ini dilakukan sebagai proses fermentasi. Tujuannya untuk mencegah penyakit yang bisa menyerang tanaman saat tumbuh lagi.
Setelah selesai, cuci bersih biji dengan air segar. Tambahkan beberapa tetes cuka dan garam saat mencuci. Perhatikan dengan baik, benih buruk akan terapung saat dicuci jadi segera buang mereka. Sekarang, keringkan benih tersebut.
Apakah sudah boleh menanam? Belum! Anda masih harus menyimpan biji yang kering di dalam plastik dan menaruhnya di lemari es selama 1-2 minggu.
Nah, Anda sekarang bisa menebar benih di dalam pot agar tanaman tomat bisa tumbuh dengan mudah. Taruh 2-3 biji dalam satu pot, kemudian tutup dengan tanah. Biarkan selama seminggu namun tetap siram sedikit air untuk menjaga kelembapan.
Pot berisi benih tomat sebaiknya disimpan di tempat hangat. Anda boleh menaruhnya di bawah sinar matahari selama beberapa jam. Namun lekas kembalikan di tempat yang teduh.
Kalau tomat sudah tumbuh sekitar 4-5 cm, Anda bisa memindahkannya di kebun. Jangan lupa untuk tetap menyiramnya secara teratur.
Hindari memangkas daun-daun tanaman tomat. Ada mitos pemangkasan bisa mempercepat pertumbuhan tomat, sayangnya hal itu tidak benar.
 
Semoga bermanfaat.

Sabtu, 15 September 2012

Tips Tanam Jaggung

I. PENDAHULUAN
Di Indonesia jagung merupakan komoditi tanaman pangan penting, namun tingkat produksi belum optimal. PT. Natural Nusantara berupaya meningkatkan produksi tanaman jagung secara kuantitas, kualitas dan ramah lingkungan /berkelanjutan ( Aspek K-3).

II. SYARAT PERTUMBUHAN
Curah hujan ideal sekitar 85-200 mm/bulan dan harus merata. Pada fase pembungaan dan pengisian biji perlu mendapatkan cukup air. Sebaiknya ditanam awal musim hujan atau menjelang musim kemarau. Membutuhkan sinar matahari, tanaman yang ternaungi, pertumbuhannya akan terhambat dan memberikan hasil biji yang tidak optimal. Suhu optimum antara 230 C - 300 C. Jagung tidak memerlukan persyaratan tanah khusus, namun tanah yang gembur, subur dan kaya humus akan berproduksi optimal. pH tanah antara 5,6-7,5. Aerasi dan ketersediaan air baik, kemiringan tanah kurang dari 8 %. Daerah dengan tingkat kemiringan lebih dari 8 %, sebaiknya dilakukan pembentukan teras dahulu. Ketinggian antara 1000-1800 m dpl dengan ketinggian optimum antara 50-600 m dpl

III. PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA
A. Syarat benih
Benih sebaiknya bermutu tinggi baik genetik, fisik dan fisiologi (benih hibryda). Daya tumbuh benih lebih dari 90%. Kebutuhan benih + 20-30 kg/ha. Sebelum benih ditanam, sebaiknya direndam dalam POC NASA (dosis 2-4 cc/lt air semalam).

B. Pengolahan Lahan
Lahan dibersihkan dari sisa tanaman sebelumnya, sisa tanaman yang cukup banyak dibakar, abunya dikembalikan ke dalam tanah, kemudian dicangkul dan diolah dengan bajak. Tanah yang akan ditanami dicangkul sedalam 15-20 cm, kemudian diratakan. Setiap 3 m dibuat saluran drainase sepanjang barisan tanaman. Lebar saluran 25-30 cm, kedalaman 20 cm. Saluran ini dibuat terutama pada tanah yang drainasenya jelek.Di daerah dengan pH kurang dari 5, tanah dikapur (dosis 300 kg/ha) dengan cara menyebar kapur merata/pada barisan tanaman, + 1 bulan sebelum tanam. Sebelum tanam sebaiknya lahan disebari GLIO yang sudah dicampur dengan pupuk kandang matang untuk mencegah penyakit layu pada tanaman jagung.

C. Pemupukan




Waktu

Dosis Pupuk Makro (per ha)




Dosis POC
NASA

Urea (kg)

TSP (kg)

KCl (kg)

Perendaman benih
-
-
-

2 - 4 cc/ lt air

Pupuk dasar
120
80
25

20 - 40 tutup/tangki
( siram merata )

2 minggu
-
-
-

4 - 8 tutup/tangki
( semprot/siram)

Susulan I (3 minggu)
115
-
55


-

4 minggu
-
-
-

4 - 8 tutup/tangki
( semprot/siram )

Susulan II (6minggu)
115
-
-

4 - 8 tutup/tangki
( semprot/siram )

Catatan : akan lebih baik pupuk dasar menggunakan SUPER NASA dosis ± 1 botol/1000 m2 dengan cara :
- alternatif 1 : 1 botol SUPER NASA diencerkan dalam 3 lt air (jadi larutan induk). Kemudian setiap 50 lt air diberi 200 cc larutan induk tadi untuk menyiram bedengan.
- alternatif 2 : 1 gembor (10-15 lt) beri 1 sendok peres makan SUPER NASA untuk menyiram + 10 m bedengan.

D. Teknik Penanaman
1. Penentuan Pola Tanaman
Beberapa pola tanam yang biasa diterapkan :
a. Tumpang sari ( intercropping ),
melakukan penanaman lebih dari 1 tanaman (umur sama atau berbeda). Contoh: tumpang sari sama umur seperti jagung dan kedelai; tumpang sari beda umur seperti jagung, ketela pohon, padi gogo.
b. Tumpang gilir ( Multiple Cropping ),
dilakukan secara beruntun sepanjang tahun dengan mempertimbangkan faktor-faktor lain untuk mendapat keuntungan maksimum. Contoh: jagung muda, padi gogo, kedelai, kacang tanah, dll.
c. Tanaman Bersisipan ( Relay Cropping ):
pola tanam dengan menyisipkan satu atau beberapa jenis tanaman selain tanaman pokok (dalam waktu tanam yang bersamaan atau waktu yang berbeda). Contoh: jagung disisipkan kacang tanah, waktu jagung menjelang panen disisipkan kacang panjang.
d. Tanaman Campuran ( Mixed Cropping ) :
penanaman terdiri beberapa tanaman dan tumbuh tanpa diatur jarak tanam maupun larikannya, semua tercampur jadi satu. Lahan efisien, tetapi riskan terhadap ancaman hama dan penyakit. Contoh: tanaman campuran seperti jagung, kedelai, ubi kayu.

2. Lubang Tanam dan Cara Tanam
Lubang tanam ditugal, kedalaman 3-5 cm, dan tiap lubang hanya diisi 1 butir benih. Jarak tanam jagung disesuaikan dengan umur panennya, semakin panjang umurnya jarak tanam semakin lebar. Jagung berumur panen lebih 100 hari sejak penanaman, jarak tanamnya 40x100 cm (2 tanaman /lubang). Jagung berumur panen 80-100 hari, jarak tanamnya 25x75 cm (1 tanaman/lubang). Panen <>E. Pengelolaan Tanaman
1. Penjarangan dan Penyulaman
Tanaman yang tumbuhnya paling tidak baik, dipotong dengan pisau atau gunting tajam tepat di atas permukaan tanah. Pencabutan tanaman secara langsung tidak boleh dilakukan, karena akan melukai akar tanaman lain yang akan dibiarkan tumbuh. Penyulaman bertujuan untuk mengganti benih yang tidak tumbuh/mati, dilakukan 7-10 hari sesudah tanam (hst). Jumlah dan jenis benih serta perlakuan dalam penyulaman sama dengan sewaktu penanaman.

2. Penyiangan
Penyiangan dilakukan 2 minggu sekali. Penyiangan pada tanaman jagung yang masih muda dapat dengan tangan atau cangkul kecil, garpu dll. Penyiangan jangan sampai mengganggu perakaran tanaman yang pada umur tersebut masih belum cukup kuat mencengkeram tanah maka dilakukan setelah tanaman berumur 15 hari.

3. Pembumbunan
Pembumbunan dilakukan bersamaan dengan penyiangan untuk memperkokoh posisi batang agar tanaman tidak mudah rebah dan menutup akar yang bermunculan di atas permukaan tanah karena adanya aerasi. Dilakukan saat tanaman berumur 6 minggu, bersamaan dengan waktu pemupukan. Tanah di sebelah kanan dan kiri barisan tanaman diuruk dengan cangkul, kemudian ditimbun di barisan tanaman. Dengan cara ini akan terbentuk guludan yang memanjang.

4. Pengairan dan Penyiraman
Setelah benih ditanam, dilakukan penyiraman secukupnya, kecuali bila tanah telah lembab, tujuannya menjaga agar tanaman tidak layu. Namun menjelang tanaman berbunga, air yang diperlukan lebih besar sehingga perlu dialirkan air pada parit-parit di antara bumbunan tanaman jagung.

F. Hama dan Penyakit
1. Hama
a. Lalat bibit (Atherigona exigua Stein)
Gejala: daun berubah warna menjadi kekuningan, bagian yang terserang mengalami pembusukan, akhirnya tanaman menjadi layu, pertumbuhan tanaman menjadi kerdil atau mati. Penyebab: lalat bibit dengan ciri-ciri warna lalat abu-abu, warna punggung kuning kehijauan bergaris, warna perut coklat kekuningan, warna telur putih mutiara, dan panjang lalat 3-3,5 mm. Pengendalian: (1) penanaman serentak dan penerapan pergiliran tanaman. (2) tanaman yang terserang segera dicabut dan dimusnahkan. (3) Sanitasi kebun. (4) semprot dengan PESTONA
b. Ulat Pemotong
Gejala: tanaman terpotong beberapa cm diatas permukaan tanah, ditandai dengan bekas gigitan pada batangnya, akibatnya tanaman yang masih muda roboh. Penyebab: beberapa jenis ulat pemotong: Agrotis ipsilon; Spodoptera litura, penggerek batang jagung (Ostrinia furnacalis), dan penggerek buah jagung (Helicoverpa armigera). Pengendalian: (1) Tanam serentak atau pergiliran tanaman; (2) cari dan bunuh ulat-ulat tersebut (biasanya terdapat di dalam tanah); (3) Semprot PESTONA, VITURA atau VIREXI.

2. Penyakit
a. Penyakit bulai (Downy mildew)
Penyebab: cendawan Peronosclerospora maydis dan P. javanica serta P. philippinensis, merajalela pada suhu udara 270 C ke atas serta keadaan udara lembab. Gejala: (1) umur 2-3 minggu daun runcing, kecil, kaku, pertumbuhan batang terhambat, warna menguning, sisi bawah daun terdapat lapisan spora cendawan warna putih; (2) umur 3-5 minggu mengalami gangguan pertumbuhan, daun berubah warna dari bagian pangkal daun, tongkol berubah bentuk dan isi; (3) pada tanaman dewasa, terdapat garis-garis kecoklatan pada daun tua. Pengendalian: (1) penanaman menjelang atau awal musim penghujan; (2) pola tanam dan pola pergiliran tanaman, penanaman varietas tahan; (3) cabut tanaman terserang dan musnahkan; (4) Preventif diawal tanam dengan GLIO

b. Penyakit bercak daun (Leaf bligh)
Penyebab: cendawan Helminthosporium turcicum. Gejala: pada daun tampak bercak memanjang dan teratur berwarna kuning dan dikelilingi warna coklat, bercak berkembang dan meluas dari ujung daun hingga ke pangkal daun, semula bercak tampak basah, kemudian berubah warna menjadi coklat kekuning-kuningan, kemudian berubah menjadi coklat tua. Akhirnya seluruh permukaan daun berwarna coklat. Pengendalian: (1) pergiliran tanaman. (2) mengatur kondisi lahan tidak lembab; (3) Prenventif diawal dengan GLIO

c. Penyakit karat (Rust)
Penyebab: cendawan Puccinia sorghi Schw dan P.polypora Underw. Gejala: pada tanaman dewasa, daun tua terdapat titik-titik noda berwarna merah kecoklatan seperti karat serta terdapat serbuk berwarna kuning kecoklatan, serbuk cendawan ini berkembang dan memanjang. Pengendalian: (1) mengatur kelembaban; (2) menanam varietas tahan terhadap penyakit; (3) sanitasi kebun; (4) semprot dengan GLIO.

d. Penyakit gosong bengkak (Corn smut/boil smut)
Penyebab: cendawan Ustilago maydis (DC) Cda, Ustilago zeae (Schw) Ung, Uredo zeae Schw, Uredo maydis DC. Gejala: masuknya cendawan ini ke dalam biji pada tongkol sehingga terjadi pembengkakan dan mengeluarkan kelenjar (gall), pembengkakan ini menyebabkan pembungkus rusak dan spora tersebar. Pengendalian: (1) mengatur kelembaban; (2) memotong bagian tanaman dan dibakar; (3) benih yang akan ditanam dicampur GLIO dan POC NASA .

e. Penyakit busuk tongkol dan busuk biji
Penyebab: cendawan Fusarium atau Gibberella antara lain Gibberella zeae (Schw), Gibberella fujikuroi (Schw), Gibberella moniliforme. Gejala: dapat diketahui setelah membuka pembungkus tongkol, biji-biji jagung berwarna merah jambu atau merah kecoklatan kemudian berubah menjadi warna coklat sawo matang. Pengendalian: (1) menanam jagung varietas tahan, pergiliran tanam, mengatur jarak tanam, perlakuan benih; (2) GLIO di awal tanam.

Catatan : Jika pengendalian hama penyakit dengan menggunakan pestisida alami belum mengatasi dapat dipergunakan pestisida kimia yang dianjurkan. Agar penyemprotan pestisida kimia lebih merata dan tidak mudah hilang oleh air hujan tambahkan Perekat Perata AERO 810, dosis + 5 ml (1/2 tutup)/tangki.

G. Panen dan Pasca Panen
1. Ciri dan Umur Panen
Umur panen + 86-96 hari setelah tanam. Jagung untuk sayur (jagung muda, baby corn) dipanen sebelum bijinya terisi penuh (diameter tongkol 1-2 cm), jagung rebus/bakar, dipanen ketika matang susu dan jagung untuk beras jagung, pakan ternak, benih, tepung dll dipanen jika sudah matang fisiologis.

2. Cara Panen
Putar tongkol berikut kelobotnya/patahkan tangkai buah jagung.

3. Pengupasan
Dikupas saat masih menempel pada batang atau setelah pemetikan selesai, agar kadar air dalam tongkol dapat diturunkan sehingga cendawan tidak tumbuh.

4. Pengeringan
Pengeringan jagung dengan sinar matahari (+7-8 hari) hingga kadar air + 9% -11 % atau dengan mesin pengering.

5. Pemipilan

Setelah kering dipipil dengan tangan atau alat pemipil jagung.

6. Penyortiran dan Penggolongan
Biji-biji jagung dipisahkan dari kotoran atau apa saja yang tidak dikehendaki (sisa-sisa tongkol, biji kecil, biji pecah, biji hampa, dll). Penyortiran untuk menghindari serangan jamur, hama selama dalam penyimpanan dan menaikkan kualitas panenan.

Sanyo PH-100AN


 
SANYO PH-100AN
  • 100 - 195watt
  • Daya hisap max: 9m
  • Daya pancar: 9m
  • Kapasitas 18 lt/mnt
  • Automatic stop
  • Garansi 1 tahun

 

Beras Coklat Organik

Beras Coklat Organik - Kali ini kita akan membahas kandungan Beras Coklat Organik atau bisa juga disebut dengan Beras Pecah Kulit dan beberapa manfaatnya.

Beras coklat mempunyai kandungan antara lain.

  1. Banyak mengandung serat

  2. Protein

  3. Mineral dan

  4. Vitamin B kompleks.

Kulit ari beras coklat mengandung antioksi dalam senyawa fitokimia seperti; Quersetin, Curcumin dan Katekin, kandungannya tersebut mencapai 80% itu hanya dalam kulit arinya saja.

Berdasarkan penelitian MarleneMost dan timnya dari Lousiana State University menyebutkan bahwa : Kulit ari beras coklat dapat membantu menurunkan kadar kolesterol "jahat" ( LDL ) yang merupakan penyebab penyakit jantung.

Dan beras coklat organik juga sangat bagus dikonsumsi oleh penderita Diabetes.

Cara menyimpan beras coklat yang terbaik adalah dengan ditempatkan dalam wadah tertutup dan disimpan dalam lemari es.

Gimana mantap bukan kandungan dan manfaat dari beras coklat organik ?

Pompa Air Irigasi (Self Priming Centrifugal Pump)

mesin pompa pengairan atau irigasi
Spesifikasi Mesin Pompa Irigasi
Mesin Pompa 85.000 L / jam
  • Tipe : NS-80
  • Dimensi : 56x26x53 cm
  • Kapasitas 85.000 L / jam
  • Daya hisap : 5-6 m
  • Total Head : 30 m
  • Daya yang diperlukan : 6.000 watt
  • Diamater pipa (hisap&pancar) : 8 cm
Mesin Pompa 115.000 L / jam
  • Tipe : NS-100
  • Dimensi : 60x26x56 cm
  • Kapasitas 115.000 L / jam
  • Daya hisap : 5-6 m
  • Total Head : 32 m
  • Daya yang diperlukan : 10.000 watt
  • Diamater pipa (hisap&pancar) : 10 cm
Older Post ►
 

Copyright 2012 Tenggala Teknik | All About Nature is proudly powered by blogger.com | Design by Tutorial Blogspot Published by Template Blogger